Akibat global warming, alam menjadi kacau dan bumi semakin “memberontak”. Kalau kita tetap cuek, ini sebagian bencana yang diprediksikan akan terjadi.
• Akan lebih sering muncul banjir,tanah longsor, kekeringan, badai angina putting beliung serta El-Nino di berbagai belahan dunia. Lembaga riser Geosciensce Australia memprediksi negara-negara di kawasan asia pasifik akan dilanda bencana alam besar. Negara dataran rendah seprti Bangladesh, akan hancur karena tsunami,badai dan banjir. Indonesia,Filiphina,Cina, dan Himalaya bakal diguncang gempa dahsyat.
• Permukaan air laut dunia naik setinggi 6 meter. Korbannya adalah sekitar 4 juta warga Eskimo dan suku inuit di Nuvavut, Alaska, Siberia, dan Greenland. Daratan semakin menyempit dan negara-negara kepulauan seperti Madives terancam terendam. Sekitar 400 juta penduduk di dunia akan kehilangan tempat tinggal.
• Saat ini suhu bumi sudah mencapai 150C (dari suhu normal 120 C – 130 C) dan suhu udara rata-rata meningkat antara 1,40 C-5,80 C pertahun. Gelombang panas yang nggak normal akan mengakibatkan kekeringan dan sering terjadinya kebakaran.
• Meningkatnya suhu kan merusak kualitas lahan pertanian , hingga produktifitas pertanian akan menurun. Beberapa tahun kedepan, panen makanan pokok sperti gandum, beras dan jagung , diperkitakan merosot hingga 30%. Ini mengakibatkan kelaparan dan timbulnya wabah penyakit.
• Berbagai ekosistem bumi terutama di Antartika dan Greenland, terancam punah. Polar bears akan punah karena kelaparan atau kelelahan akibat harus berenang melintas lautan demi berburu makanan. Begitu juga beberapa jenis spesies darat yang ngga sanggup beradaptasi seperti reptil dan katak Harlequin. Burung-burung juga jadi korban, karena lahan basah di sepanjang pantai Mediterania yang selama ini jadi habitat imigrasi mereka hancur akibat naiknya permuakaan air laut.
Indonesia juga nggak luput dari berbagai prediksi ancaman bencana, diantaranya :
• Sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Tahun 2050, diperkirakan seluruuh pesisir Indonesia bakal terendam, termasuk 10.000 hektar sawah.
• Musim hujan yang selalu berubah dan terlambat, menyebabkan kegagalan panen, khususnya di Subang Pati.
• Kesuburan tanah pertanian merosot. Produksi padi, jagung, kacang kedelai, dan umbi-umbian akan menurun drastic.
• Karena setiap tahun suhu air laut meningkat 0.20 C-2.50, sebagian terumbu karang di perairan Indonesia akan rusak.
Thursday, May 13, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment